Saturday, March 9, 2013

The only one jamie carragher

Malam ini malam minggu, sebagai seorang jomblo, gue memilih stay in d'house ._.

Malam ini tema tulisan gue ngebahas tentang pensiunnya wakil kapten klub kesayangan gue, Liverpool, yaitu James Lee Duncan "Jamie" Carragher.

 photo carra.jpg


Pertama gue tau abang gue ini mau pensiun adalah ketika dia ngirim sms ke gue. Oke ini boong banget, gue pertama tau itu dari fans page Liverpool di FB. Setelah gue liat dan gue pastiin di web resminya liverpool, berita itu ternyata bener. Hal ini sangat disayangkan banget sama Liverpool dan kopites di seluruh dunia, karena betapa berartinya sang guardian lini belakang Liverpool ini.

Carragher lahir pada 28 Januari 1978 di Bootle, Merseyside. Ia menjabat sebagai wakil kapten the reds sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Carra adalah cerminan Liverpool, baik bagi klub maupun kota. Di antara riuhnya chants dari para suporter di Anfield, satu suara lantang dari lini belakang menembus telinga para pemain Liverpool. Suara lantang yang kental dengan logat scouse itu, milik Jamie Carragher. Dari lini belakang, Carra mengatur barisan, selalu mengantisipasi bahaya yang datang −membaca jalannya pertandingan dan mengingatkan rekan-rekannya untuk selalu waspada.

Mengawali karirnya di musim 96/97, sebagai seorang gelandang, Carra lalu ditempatkan di lapangan sebagai seorang full-back. Baik di sisi kanan, maupun di kiri. Saat itu, dia mengerjakan tugasnya dengan baik, tapi tidak istimewa. Hal ini berubah dengan kedatangan Rafa Benitez, yang kemudian menempatkan Carragher di posisi bek tengah. Di posisi inilah, Carragher mulai bersinar. Bersama Sami Hyypiä, mereka menjadi salah satu pasangan bek terbaik di Eropa.

Banyak bek tengah yang lebih cepat, lebih tangguh di udara, atau lebih kuat dari Carragher. Tapi hanya sedikit yang mampu menandinginya dalam mengantisipasi permainan lawan, dan mengagalkan serangan mereka. Kuncinya ada pada cintanya pada sepakbola dan komitmen Carragher pada Liverpool. Komitmen itu selalu diasah dengan kemauannya untuk selalu belajar.

728 kali tampil sampai saat ini, hanya trofi Premier League yang belum sempat dimilikinya. Tapi itu tidak akan menodai fakta bahwa Carragher adalah salah satu permain terbaik yang pernah bermain untuk Liverpool.

Banyak terjadi, seorang pemain menjadi headline dengan berbagai alasan yang salah. Skandal, atau permintaan gaji yang tidak masuk akal. Menuntut tempat di tim, walaupun penampilannya tidak memuaskan. Atau bahkan pindah klub hanya karena tergiur dengan gaji yang lebih tinggi. Hal ini tidak terjadi pada Carragher.

Dengan pensiunnya Carragher, musim depan tidak akan sama lagi. Di lini belakang Liverpool, akan ada satu suara lantang yang mendadak senyap. Tapi jangan salah, perjalanan Carragher tidak akan berakhir di sini. Di dalam kepalanya akan selalu riuh dengan sepakbola, dan dengan caranya sendiri−dia akan kembali dan membantu mendorong Liverpool untuk kembali ke puncak.

Thanks Carra, You’ll Never Walk Alone!

0 komentar:

Post a Comment