Malam ini malam minggu, sebagai seorang jomblo, gue memilih stay in d'house ._.
Malam ini tema tulisan gue ngebahas tentang pensiunnya wakil kapten klub kesayangan gue, Liverpool, yaitu James Lee Duncan "Jamie" Carragher.
Pertama gue tau abang gue ini mau pensiun adalah ketika dia ngirim sms ke gue. Oke ini boong banget, gue pertama tau itu dari fans page Liverpool di FB. Setelah gue liat dan gue pastiin di web resminya liverpool, berita itu ternyata bener. Hal ini sangat disayangkan banget sama Liverpool dan kopites di seluruh dunia, karena betapa berartinya sang guardian lini belakang Liverpool ini.
Carragher lahir pada 28 Januari 1978 di Bootle, Merseyside. Ia menjabat sebagai wakil kapten the reds sejak tahun 2003 hingga sekarang.
Carra
adalah cerminan Liverpool, baik bagi klub maupun kota. Di antara riuhnya chants dari para suporter di Anfield, satu suara lantang dari lini belakang menembus telinga para pemain Liverpool. Suara lantang yang kental dengan logat scouse itu, milik Jamie Carragher. Dari lini belakang, Carra mengatur barisan, selalu mengantisipasi bahaya
yang datang −membaca jalannya pertandingan dan mengingatkan
rekan-rekannya untuk selalu waspada.
Mengawali karirnya di musim 96/97, sebagai seorang gelandang, Carra lalu ditempatkan di lapangan sebagai seorang full-back.
Baik di sisi kanan, maupun di kiri. Saat itu, dia mengerjakan tugasnya
dengan baik, tapi tidak istimewa. Hal ini berubah dengan kedatangan Rafa
Benitez, yang kemudian menempatkan Carragher di posisi bek tengah. Di
posisi inilah, Carragher mulai bersinar. Bersama Sami Hyypiä, mereka
menjadi salah satu pasangan bek terbaik di Eropa.
Banyak bek tengah yang lebih cepat, lebih tangguh di udara, atau
lebih kuat dari Carragher. Tapi hanya sedikit yang mampu menandinginya
dalam mengantisipasi permainan lawan, dan mengagalkan serangan mereka. Kuncinya ada pada cintanya pada sepakbola dan komitmen Carragher pada
Liverpool. Komitmen itu selalu diasah dengan kemauannya untuk selalu
belajar.
728 kali tampil sampai saat ini, hanya trofi Premier League yang
belum sempat dimilikinya. Tapi itu tidak akan menodai fakta bahwa
Carragher adalah salah satu permain terbaik yang pernah bermain untuk
Liverpool.
Banyak terjadi, seorang pemain menjadi headline dengan
berbagai alasan yang salah. Skandal, atau permintaan gaji yang tidak
masuk akal. Menuntut tempat di tim, walaupun penampilannya tidak
memuaskan. Atau bahkan pindah klub hanya karena tergiur dengan gaji yang
lebih tinggi. Hal ini tidak terjadi pada Carragher.
Dengan pensiunnya Carragher, musim depan tidak akan sama lagi. Di
lini belakang Liverpool, akan ada satu suara lantang yang mendadak
senyap. Tapi jangan salah, perjalanan Carragher tidak akan berakhir di
sini. Di dalam kepalanya akan selalu riuh dengan sepakbola, dan dengan
caranya sendiri−dia akan kembali dan membantu mendorong Liverpool untuk
kembali ke puncak.
Thanks Carra, You’ll Never Walk Alone!
0 komentar:
Post a Comment